Kamis, 13 Juni 2013



Moga Tulisan saya tentang upaya konservasi hutan ini yang pernah dimuat di Tabloid POS ACEH pada edisi Januari, dapat bermanfaat sebagai upaya kita menjaga hutan dari kerusakan.

KONSERVASI HUTAN DENGAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT PINGGIRAN HUTAN

"MENJAGA HUTAN DENGAN  LEBAH MADU"

Menjaga hutan dengan lebah madu, memang membuat kita tersentak mendengarnya. Apakah bisa lebah diharapkan dapat menjaga hutan dari pengrusakan dan terhindar dari jamahan tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian hutan.

Namun hal itulah yang sedang diusahakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Dinas Perkebunan dan Kehutanan setempat.  Lantas timbul pertanyaan, bagaimana caranya Lebah madu diharapkan dapat menjaga hutan di wilayah itu?

Kabid Kehutanan pada Dinas Perkebunan dan Kehutanan Aceh Utara M.Ikhwan, kepada POS ACEH, Selasa, (22/1), diruang kerjanya mengatakan,  lebah madu dimaksud adalah upaya budidaya lebah madu kepada masyarakat pinggiran hutan. Sehingga dengan adanya aktivitas tersebut, masyarakat yang bermukim dipinggiran hutan mempunyai kesibukan baru dalam melakoni mata pencaharainnya, katanya.

Bagaimana tidak, madu yang dihasilkan oleh lebah memiliki nilai tawar yang tinggi dipasaran. Utama lagi madu asli yang diyakini sangat berkhasiat untuk obat-obatan dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. 

Kontan saja dengan harganya yang menggairahkan, membuat masyarakat atau petani lebah, begitu terobsesi dengan peluang tersebut. sehingga menjadi suatu lahan usaha yang menjanjikan untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Lalu, bagaimana hubungan antara menjaga hutan dengan dengan lebah madu. Ikhwan kembali menjelaskan, bahwa sebagaimana dimaksudkan diatas, bahwa dengan adanya aktivitas tersebut, masyarakat dengan sendirinya akan menjaga kawasan hutan disekitarnya dengan baik.

Karena sebagaimana diketahui pula, untuk dapat lebih membuat lebah betah dan semakin berproduksi, maka kawasan hutan dan tanaman serta pepohonan disekitar hutan harus selalu dijaga. Karena minim dan banyaknya tanaman disekitar hutan begitu berpengaruh terhadap produktivitas lebah.
Jadi, secara langsung masyarakat  yang sebelumnya banyak mengantungkan hidupnya dari hutan dengan membuka lahan secara sembarangan, aktivitas penebangan liar. Namun dengan adanya jenis usaha budidaya lebah madu, maka menjaga kelestarian hutan merupakan suatu keharusan bagi masyarakat jika ingin madu dapat terus menghasilkan.

Terhadap program budidaya lebah madu, pihaknya lanjut Kabid Kehutanan pada Disbuthun Aceh Utara, sudah membina kelompok tani di kawasan Kecamatan Nisam dan kecamatan Bandar Baru sebagai salah satu kecamatan yang terletak dekat dengan kawasan pinggiran hutan. Yaitu dengan memberikan bantuan stup (rumah lebah), koloni lebah dan berbagai perlengkapan lainnya yang dibutuhkan oleh petani lebah.

“Kami sangat terobsesi dengan program seperti ini bisa berhasil. karena dengan anggaran yang tidak begitu wah, namun memiliki dampak besar terhadap kelestarian lingkungan hutan,” ucap Ikhwan.

Terhadap pengembangan budidaya tersebut, pada Naggaran Pendapatan Belanja Kabupaten Aceh Utara  tahun 2013, pihaknya memprogramkan sebanyak 10 Hektare tanaman Caliandra. Yaitu sejenis tanaman yang berbungan sepanjang tahun sehingga menjadi pakan bagi lebah. 

Tanaman tersebut akan diberikan kepada masyarakat petani lebah yang ada di pinggir hutan untuk dapat ditanami pada lahan-lahan kosong serta pinggiran hutan. Dengan harapan agar lebah dapat lebih berkembang biak dan berproduksi banyak. Sehingga gairah petani lebah akan semakin meningkat dengan banyaknya lebah yang menghasilkan. 

Bahkan, ungkap Ikhwan lagi, kedepan pihaknya akan mengupayakan agar seluruh pinggiran kawasan hutan di Aceh Utara, masyarakatnya diajak membudidayakan lebah. Sehingga hasil yang diharapkan, selain dapat menambah pendapatan masyarakat pinggiran hutan, juga alam dapat terus hijau dan kelestarian hutan dapat terus terjaga. (MUCHLIS S.Pd.I)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar