Moga Tulisan saya tentang upaya konservasi hutan ini yang pernah dimuat di Tabloid POS ACEH pada edisi Januari, dapat bermanfaat sebagai upaya kita menjaga hutan dari kerusakan.
KONSERVASI HUTAN DENGAN
MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT PINGGIRAN HUTAN
"MENJAGA HUTAN DENGAN LEBAH MADU"
Menjaga hutan dengan lebah madu,
memang membuat kita tersentak mendengarnya. Apakah bisa lebah diharapkan dapat
menjaga hutan dari pengrusakan dan terhindar dari jamahan tangan-tangan yang
tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian hutan.
Namun hal itulah yang sedang
diusahakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Dinas Perkebunan dan
Kehutanan setempat. Lantas timbul
pertanyaan, bagaimana caranya Lebah madu diharapkan dapat menjaga hutan di
wilayah itu?
Kabid Kehutanan pada Dinas
Perkebunan dan Kehutanan Aceh Utara M.Ikhwan, kepada POS ACEH, Selasa, (22/1), diruang
kerjanya mengatakan, lebah madu dimaksud
adalah upaya budidaya lebah madu kepada masyarakat pinggiran hutan. Sehingga
dengan adanya aktivitas tersebut, masyarakat yang bermukim dipinggiran hutan
mempunyai kesibukan baru dalam melakoni mata pencaharainnya, katanya.
Bagaimana tidak, madu yang
dihasilkan oleh lebah memiliki nilai tawar yang tinggi dipasaran. Utama lagi
madu asli yang diyakini sangat berkhasiat untuk obat-obatan dan sangat
bermanfaat bagi kesehatan.
Kontan saja dengan harganya yang
menggairahkan, membuat masyarakat atau petani lebah, begitu terobsesi dengan
peluang tersebut. sehingga menjadi suatu lahan usaha yang menjanjikan untuk
mencukupi kebutuhan hidup.
Lalu, bagaimana hubungan antara
menjaga hutan dengan dengan lebah madu. Ikhwan kembali menjelaskan, bahwa
sebagaimana dimaksudkan diatas, bahwa dengan adanya aktivitas tersebut,
masyarakat dengan sendirinya akan menjaga kawasan hutan disekitarnya dengan
baik.
Karena sebagaimana diketahui
pula, untuk dapat lebih membuat lebah betah dan semakin berproduksi, maka
kawasan hutan dan tanaman serta pepohonan disekitar hutan harus selalu dijaga. Karena
minim dan banyaknya tanaman disekitar hutan begitu berpengaruh terhadap
produktivitas lebah.
Jadi, secara langsung
masyarakat yang sebelumnya banyak
mengantungkan hidupnya dari hutan dengan membuka lahan secara sembarangan,
aktivitas penebangan liar. Namun dengan adanya jenis usaha budidaya lebah madu,
maka menjaga kelestarian hutan merupakan suatu keharusan bagi masyarakat jika
ingin madu dapat terus menghasilkan.
Terhadap program budidaya lebah
madu, pihaknya lanjut Kabid Kehutanan pada Disbuthun Aceh Utara, sudah membina
kelompok tani di kawasan Kecamatan Nisam dan kecamatan Bandar Baru sebagai
salah satu kecamatan yang terletak dekat dengan kawasan pinggiran hutan. Yaitu
dengan memberikan bantuan stup (rumah lebah), koloni lebah dan berbagai
perlengkapan lainnya yang dibutuhkan oleh petani lebah.
“Kami sangat terobsesi dengan
program seperti ini bisa berhasil. karena dengan anggaran yang tidak begitu
wah, namun memiliki dampak besar terhadap kelestarian lingkungan hutan,” ucap
Ikhwan.
Terhadap pengembangan budidaya
tersebut, pada Naggaran Pendapatan Belanja Kabupaten Aceh Utara tahun 2013, pihaknya memprogramkan sebanyak
10 Hektare tanaman Caliandra. Yaitu sejenis tanaman yang berbungan sepanjang
tahun sehingga menjadi pakan bagi lebah.
Tanaman tersebut akan diberikan
kepada masyarakat petani lebah yang ada di pinggir hutan untuk dapat ditanami
pada lahan-lahan kosong serta pinggiran hutan. Dengan harapan agar lebah dapat
lebih berkembang biak dan berproduksi banyak. Sehingga gairah petani lebah akan
semakin meningkat dengan banyaknya lebah yang menghasilkan.
Bahkan, ungkap Ikhwan lagi,
kedepan pihaknya akan mengupayakan agar seluruh pinggiran kawasan hutan di Aceh
Utara, masyarakatnya diajak membudidayakan lebah. Sehingga hasil yang
diharapkan, selain dapat menambah pendapatan masyarakat pinggiran hutan, juga alam
dapat terus hijau dan kelestarian hutan dapat terus terjaga. (MUCHLIS S.Pd.I)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar